Waktu terus berjalan, tanpa tahu apa yang akan terjadi di keesokan hari, aku hanya terus berdoa dan melakukan apapun yang terbaik, agar semuanya juga bisa membaik.
Aku hanya bisa menunggu kabar dari Fatma, aku pun tak bisa lagi datang ke rumahnya seperti biasa, tapi aku tetap bertahan dan terus berjuang, karena aku merasa tak mungkin melepaskan orang yang berjuang untuk aku,
Aku masih mengingat jelas apa perkataan yang pernah dia sampaikan kepada aku, dia berkata,
"Aku berusaha menjadi anak yang baik, anak yang bisa di anggap, anak yang bisa membuat orang tuaku bahagia, namun semua ini terasa sulit dan berat, di mana aku harus memilih antara orangtua dan oarang yang aku sayangi, dan aku selalu berdoa agar tuhan bisa membukakan kebenaran agar kesalah pahaman ini segera terbuka"
Perkataan yang sangat membuat aku takkuasa menahan air mataku, membuatku semakin menyayanginya, membuatku merasa harus selalu menjaganya.
Kejadian-kejadian aneh di rumahnya pun mulai terlihat, hal-hal yang diluar akal manusia sering terjadi, pada suatu malam lebih dari jam 10 malam terdengar suara kran air yang menyala, lampu kamar yang tiba tiba mati sendiri, sering terdengar suara tawa seorang wanita, bahakan saat salah seorang saudara yang hendak lewat depan rumahnya, menegur sapa Bapak Fatama yang sedang duduk di depan rumahnya, tapi malah marah-marah, padahal malam itu Bapak Fatama sedang tidur di dalam, Fatma banyak bercerita tentang hal-hal aneh itu.
kebetulan Pakde fatma bisa mengetahuinya, ternyata di rumahnya ada sesosok makhluk yang tak suka dengan keluarganya, ntah itu benar atau tidak namun aku percaya, makhluk yang sudah tinggal lama di tanah itu tidak suka dengan kehadiran ku dan berusaha mengusirku dengan alasan aku membawa hal yang positif, melalui Ibuknya, makhluk itu membuat amaraha dan emosi yang terus menerus, kebencin terhadap aku, apa dan di mana positifanya aku, bahkan aku merasa masih menjadi manusia yang buruk.
Di suatu sore setelah maghrib, lampu di salah satu kamar tiba-tiba mati sendiri, Ibuk Fatma mengajak Bapak bergegas ke rumah Pakde Fatama untuk mengadukan kejadian yang telah terjadi, namun di tengah perjalanan, Ibuk pun mendadak di rasuki makhluk itu, dan marah membanting benda melempar barang yang ada di sekitarnya, Fatma hanya bisa menangis melihat kejadian itu, ssementara aku yang jauh tak bisa melakukan apa-apa, aku hanya bisa berdoa agar tidak terjai apa-apa, Pakdenya berusaha mengusir makhluk itu, namun tak mudah karena makhluk itu merasa lebih lama tinggal di tanah itu, dan menganggap itu rumahnya, syukur semua berjalan dengan baik, dan kini semua membaik,
Akupun datang lagi kerumahnya dengan harapan semua lebih baik, hubungan kami, hubungan aku dengan Fatma, berharap Ibuknya tak lagi membenci aku,
Akhirnya akupun tiba, terlihat suasana yang baik-baik saja saat itu, aku mengucap salam dan masuk, aku mendatangi Ibuk menjaba tangan dan meminta maaf, aku sangat bersyukur, walau masih terasa canggung namun semua lebih baik, hari itu Aku dan Fatma melalui waktu bersama dengan bahagia.
tapi apa yang kita tau setelah semua ini terjadi, masih banyak masa depan yang kita tak akan pernah tau jalan ceritanya, hanya bisa berusaha menjadi yang lebih baik, dan berdoa agar usaha bisa terwujud dengan baik...
Bersambung...
Comments