Artikel Terbaru

Manusia Raksasa Ternyata Pernah Ada di Bumi

 Pada zaman dahulu, di sebuah desa yang terletak di tengah hutan lebat, hiduplah seorang manusia raksasa bernama Adam. Adam adalah sosok yang penuh kebaikan, meskipun tubuhnya jauh lebih besar dari manusia biasa, hatinya tetap lembut dan penuh kasih sayang. Adam tinggal sendirian di sebuah gua yang terletak jauh dari desa. Meskipun begitu, dia selalu siap membantu penduduk desa jika mereka membutuhkannya. Setiap pagi, Adam akan pergi ke desa untuk menjalani rutinitasnya. Dia akan membersihkan jalan setapak yang menghubungkan desa dengan hutan, membuatnya lebih mudah bagi penduduk desa untuk beraktivitas. Suatu hari, kabar buruk datang ke desa. Sebuah monster mengerikan terlihat berkeliaran di hutan dan telah membuat penduduk desa ketakutan. Monster itu memiliki tubuh yang besar dan kuat, dan dikenal sebagai Rakta. Penduduk desa sangat cemas karena Rakta juga terkenal dengan kekejamannya. Melihat situasi ini, Adam merasa prihatin. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk melindu

AKU HANYA MELAKUKAN APA YANG HATIKU KATAKAN ( episode 1 )

          Kisah ini berawal dari sebuah perkenalan di jejaring sosial.

          Saat itu memang aku sedang patah hati karena hubungan yg aku jalani ternyata tidak di setujui orang tua mantanku,
Aku berharap hal semacam itu tidak akan pernah terjadi lagi,
Tetapi takdir berkata lain,
Bermula dengan berkenalan, bertujuan ingin mencari teman yang banyak,
Namaku pramono
Aku tinggal di solo, aku hanya bekerja sebagai buruh pabrik yang penghasilanya tidak seberapa, aku terlahir di keluarga sedrrhana,
Aku sendiri anak pertama dari 4 bersaudara,
Ibu kandung ku meninggal saat aku masih dudu di kelas 4 sd, Bapak ku menikah lagi karna adik ku masih begitu kecil, beberapa tahun berlalu tak terasa aku memikik 2 adik lagi dari ibu ku yang sekarang,

Kisah ku berawal dari sini..

          Aku berkenalan dengan seorang wanita, fatma namanya,
Memang aku bertujuan mencari kenal baru, aku pikir dia tinggal di solo seperti aku,
Awalnya dia membagikan pin BBnya di sosmed, iseng aku mengambilnya, aku mulai berkenalan dengan dia,
Yah awal mula memang hanya biasa saja, aku meminta nomor hpnya, yah karena terkadang BBMnya tidak aktif,
Di bertanya rumah ku, aneh rasanya dia tidak tau alamat ku, aku lihat biodatanya di FB, pantas saja dia tidak tau, ternyata dia tinggal di magelang,
Awalnya aku kerasa ada sesuatu yang aneh yang aku rasa, aku merasa deket denganya, mungkin karena sebelom ini aku sering ke magelang, dan kebetulan teman-teman kerjaku dulu banyak anak magelang,
          Banyak percakapan yang terjadi, mulai mengenal masing-masing, kenyamanan pun hadir, aku merasa tertarik denganya.

          Suatu waktu aku membuat janji denganya untuk bertemu,
Dari sini perjuangan ku aku mulai, memang aku mulai ada rasa yang pernah aku rasakan sebelomnya, yah karena aku nggak mau di bilang pembohong atau hanya mengumbar kata aku bermaksud ingin menemuinya,
Aku pun berniat datang ke magelang, yah yang aku pikir jarak yang masih bisa aku tempuh, 2 jam lamanya perjalanan.
          Hari minggu, tepatnya tanggal 6 september tahun 2015 yah belok lama, aku berangkat dari rumah pukul 8 pagi, dia yang menunggu ku berpikir kalo aku nggak mungkin datang, jarak solo magelang bukan jarak yang dekat, tapi aku saat itu masih dalam perjalanan,
Sesampainya di sana pukul 11 siang, aku menunggu di pinggir jalan di dekat artos magelang, aku pun yang gantian nunggu dia datang, cukup lama aku pikir sekitar 30 menitan, mungkin karena aku juga sudah lama di jalan,
         Akhirnya diapun datang, mengendarai beat hijau putih dengan maskernya terlihat mata indahnya, di menghampiriku, aku merasa minder karena dia begitu cantik di mataku,
Kamipun akhirnya ke sebuah caffe di dekat situ, ngobrolin sesuatu yang memang aku mulai karena aku nggak ingin kesan pertama yang membosan kan, ternyata dia mereapon ku dia baik sama aku, dia menraktirku sebuah minuman, sebenernya nggak enak,  masak aku laki-laki ditraktir.
         Aku mengajaknya pergi ke tempat karaoke seperti janjiku sebelomnya, kami beranjak dari caffe menuju ke tempat karaoke itu, sebelom itu aku mengajaknya ke sebuah masjid karena sudah waktunya sholat dhuhur, setelah itu kami berlanjut ke lokasi.
Di situ aku bernyanyi lagu-lagu yang aku suka, sayangnya di nggak mau nyanyi, dia hanya memandangiku,
Aku yang merasa jarak yang nggak dekat aku putuskan untuk ungkapkan apa yang aku rasakan, tetapi dia nggak langsung menerimaku begitu saja.
Waktu begitu cepat berlalu dan kamipun harus pulang, dia yang pulang kerumahnya dan aku yang harus menempuh jarak lagi untuk pulang ke solo.


          Keesokan harinya, kami hanya berhubungan lewat BBM, yah aku emang sayang dia, aku ungkapkan isi hatiku, aku yakin kan dia tentang keseriusanku, emang enggak mudah meyakin kan hatinya, tapi dia akhirnya mau menerim aku tepatnya pada hari senin tanggal 7 september 2015, aku bersyukur banget dan berniat untuk serius.
           Tapi hubungan ini tak sperti yang aku harapkan, kami harus menjalani hubungan dengan sembunyi-sembunyi, suatu hari aku datang dan berniat ingin bertemu dengan keluarganya, awalnya tak ada masalah apapun dan semua berjalan lancar seperti harapanku,
Masalah barupun datang, dengan hadirnya seseorang yang dulu menjadi kekasihnya yang menurutku hubungan yang cukup lama 4,5 tahun, dia kembali dan ingin meminta fatma kembali kepada dia, andi namanya, aku bersyukur fatma tak menghiraukan dia, akupun percaya, kami yang menjalani hubungan jarak jauh hanya bisa memberi kepercayaan dan saling percaya, andi nggak begitu saja berhenti, bahkan dia sampai menghubungi orang tua fatma agar bisa kembali kepada andi, andi juga menghubungiku memohon untuk pengertianya, akupun hanya bisa berkata " kalopun fatma memilihmu aku akan melepaskanya untuk mu tapi saat ini dia sama aku, aku bertrimakasih kalopun kamu menayanginya, tapi tolong hargai hubungan kami saat ini, suatu saat nanti kamu akan menemukan yang terbaik untukmu",
           Waktu berlalu dan andi tak lagi hadir setelah banyak percakapan yang terjadi perdebatan antara kami,


           Suatu hari saat aku datang kerumahnya, aku meminta waktu kepada orang tuanya untuk mengungkapkan maksud kedatanganku, aku mengatakan kepada ibuknya " ibuk saya datang berkali-kali dengan maksud untuk berniat serius, saya datang dengan jarak yang tak dekat, saya anak pertama dari 4 bersaudara, saya bekerja di pabrik, dan terkadang saya menyanyi di cafe untuk dapetin uang tambahan, jika suatu saat nanti hati fatma bukan untuk saya lagi saya akan trima dengan iklas, walau pasti rasanya menyakitkan, saya bukan terburu-untuk menikah kok buk, saya akan menunggu kesiapan fatma dan keluarga ", aku berharap dengan ungkapan niat ini semua akan lebih baik untuk kedepanya, 

            Dan ternyata setelah aku pulang, kedua oranf tuanya melarang dan memintanya untuk berfokus untuk kerja, dan apa yang aku sampaikan ternyata menjadi kesalah pahaman, keluarganya berpikir aku hanya seorang pengamen jalanan yang sering kumpul dengan orang jalanan, tapi masalah ini bukan masalah yang besar buatku, hanya kesalah pahaman yang perlu di jelasan kembali, tapi dengan niat ku yang serius, aku merasakan fatma pun merasa belum ada kesiapan untuk hal yang lebih serius, dia menyakinkan aku suatu saat nanti kita akan menikah dan janji yang begitu menyenangkan hatu, sementara itu orang tuanya yang semakin berpikir negatif tentang diriku, setiap kali aky ingin berbicara serius kepada orang tuanya fatma selalu melarang ku, aku meminta dia untuk menjelaskan fatma selalu menjawab menunggu waktu yang tepat, yah aku hanya bisa menunggu.

        Entah apa yang terjadi perasaan yang saling menyayangi yang awalnya baik-baik saja terhakangkan oleh restu orang tuanya,
Suatu malam aku menghubungi orang tuanya lewat sms hal yang kurang sopan menurutku tapi bagaimana lagi mungkin hanya sebatas itu yang bisa aku lakukan, aku memohon ijin untuk mengajak fatma pulang kesolo tapi tak ada jawaban tak ada balasan
Kami membuat kesepakatan untuk kesolo, hari minggu yang seharusnya dia bekerja, yah akupun juga ingin sekali mengajak dia pulang untuk bertemu dengan keluargaku, hari minggu saat itu, aku berangkat jam 3 pagi, perjalanan yanf begitu dingin di waktu yang masih gelap, sesampainya di magelang aku berhenti untuk menjalankan kewajiban sholat subuh, setelah itu kami bersiap untuk perjalanan kesolo dengan menitipkan salah satu motor yang kami bawa, dalam perjalanan tak ada masalah apapun dan sampai di rumahku jam 7 pagi, setelah beberapa watu berlalu, fatma mendapat telfon dari kerjaanya, entah apa, dan mendapat telfon dari orang tuanya, ibuknya yang begitu marah meminta dia untuk pulang, 
Fatma hanya bisa menangis ketakutan, aku pun yang merasa bersalah karena semua bisa menjadi seperti ini, yah akupun mengatarkan dia pulang sejak pagi itu kami tak memakan apapun hanya meminum seadanya, kami ke magelang mengambil rute kopeng, hujan pun turun begitu deras, area pegunugan yang dingin di tambah hujan yang lebat mengguyur kami begitu dingin terasa sampai menusuk tulang kami, sesampainya di magelang aku tak di bolehkan mengantarkan dia sampai kerumahnya, aku merasa bukan seorang laki-laki, ntah apa yang terjadi dengan fatma ketika sampai dirumahnya, sementara aku yang harus kembali kesolo denganengambil rute yang sama, dan dengan hujan yang kembali lebat, serasa aku tak sanggup lagi melanjutkan perjalanan, bahu yang tak bisa di ungkapkan rasanya tangan yang tak bisa lagi dirasakan karena dinginya, gigi yang saling berbentur efek dari kedinginan yang aku rasakan, ini perjuanganku ini wujud kesriusanku, aku hanya bisa melakukan apa yang harus aku lakukan saat itu.

Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

SIfat-sifat Wanita yang Hanya Terlihat saat Kamu Menjadi Pacarnya

Kebiasaan Orang Jawa Jaman Dahulu dan Terbukti

Tak Semua Laki-laki Itu Sama