Seseorng yang berkeinginan untuk menikah akan mengalami masa-masa sulit di dal dirinya , yang hanya bisa di selesaikan dirinya sendiri dengan mensinkronkan antara pikiran dan hati.
Ketika kita sudah menginjak usia dewasa, akan ada masanya perasaan ingin segera mengakhiri kesendirian dengan segera menikah, pada masa seperti ini kita akan mendapatkan rasa kebimbangan ketika kita harus mencari pasangan yang sesuai dengan kereteria kita, pastinya kita akan mencari pasangan yang sesuai dengan keinginan kita dari berbagai sudut pandang yang kita inginkan, dan inilah masa-masa sulit kita, ketika harus menentukan seseorang yang akan kita jadikan pendamping daam hidup kita,
Menentukan Pilihan
Untuk mencari pasanagan yang sesuai, tentunya kita akan mencari seseorang yang sesuai dengan hati kita, kita harus menentukan pilihan, lalu bagai mana kita akan menentukan pilihan kita?, kita harus mensinkronkan antara pikiran kita dan hati kita, ketika pikiran kita menggebu-gebu ingin menikah, kita akan cenderung mencari kenalan yang bertujuan untuk kita nikahi, namun terkadang hati tidak sesuai dengan orang yang ingin kita nikahi tersebut, masa ini bukanlah masa yang mudah ketika kita mencari pacar, karena pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk memulai , menjalani bahkan untuk mengakhiri, sangan jauh berbeda dengan apa yang namanya pacaran, yang mudah untuk mengatakan " kamu mau gak jadi pacar aku " atau mudah mengakhiri dengan mengatakan " kita putus ", kita harus bisa menentukan pilihan yang benar-benar sesuai dengan pikiran kita dan hati kita.
Memaksakan Hati
Disaat rasa ingin menikah, kita akan cenderung mudah mengatakan " aku mau menikahimu " namun tanpa adanya rasa yang sesuai di dalam hati kita, pada masa ini kita akan mencoba untuk memaksakan hati kita untuk bisa meneyayangi seseorang yang sebenarnya tidak kita sayangi, hanya karena ada salah satu faktor yang sesuai dengan kereteria kita, jika kita meneruskan ingin menikah dengan perasaan yang seperti ini, kita hanya akan memenuhi logika kita yang berkeinginan untuk menikah, tapi hati kita hanya merasa biasa-biasa saja,
Kebimbangan
Kita akan mengalami kebimbangan untuk mewujudkan keinginan kita untuk menikah, akan ada berbagai opini yang akan terus berdatangan dalam pikiran kita, misalnya, saat kita memiliki seorang calon, di sisi lain ada seseorang yang kita anggap berjasa kepada kita ingin menjodohkan kita dengan salah satu saudaranya, kita akan tak berhenti berpikir dan akan mengalami kebimbangan didalam diri kita, kita akan cenderung membandingan antara pilihan yang ada, kita akan melihat dari banyak sudut, dari fisik sampai ke harta kepemilikan,
Bukanlah hal yang salah ketik kita ingin menikah dan melihat dari berbagai faktor atau kereteria yang sesuai dengan keinginan kita, namun hal yang terpenting untuk bisa menikah bukan lah dari faktor fisik, atau harta kepemilikan dari seseorang yang akan kita nikahi, namun melihat lah ke diri sendiri dan menanyakan hati kita sendiri, mensinkronkan hati dan pikiran kita untuk menentukan satu tujuan yang sama dalam pikiran dan hati kita, carilah seseorang yang memiliki rasa yang seimbang dengan kita, jika seseorang yang akan kita jadikan pendamping hidup kita tidak memilki rasa yang seimbang dengan kita, atau sebaliknya dengan kita memaksakan hati kita untuk bisa menyayanginya, kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahan yang akan kita jalani.